Back

Mengatasi Tekanan Sosial dan Persepsi Tubuh yang Negatif pada Remaja

oleh: Fitrah Aliyah A.

Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini, remaja mengalami berbagai perubahan fisik, emosi, dan sosial. Perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja, seperti pertumbuhan tinggi badan, perkembangan organ reproduksi, dan perubahan bentuk tubuh, dapat menimbulkan tekanan sosial dan persepsi tubuh yang negatif pada remaja.

Tekanan sosial yang dialami remaja dapat berasal dari berbagai sumber seperti keluarga, teman sebaya, media sosial, dan lingkungan masyarakat. Keluarga dapat memberikan tekanan sosial kepada remaja untuk memiliki penampilan yang sesuai dengan standar tertentu. Teman sebaya juga dapat memberikan tekanan sosial kepada remaja untuk mengikuti tren penampilan yang sedang populer. Media sosial juga dapat memberikan tekanan sosial kepada remaja dengan menampilkan citra tubuh yang ideal yang tidak realistis.

Persepsi tubuh yang negatif pada remaja dapat terjadi karena mereka membandingkan diri mereka dengan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Perbandingan diri ini dapat menyebabkan remaja merasa tidak cukup baik atau tidak menarik. Persepsi tubuh yang negatif ini dapat berdampak negatif pada remaja, seperti:

  • Menurunnya rasa percaya diri
  • Munculnya masalah kesehatan mental, seperti depresi dan gangguan makan 
  • Menarik diri dari lingkungan sosial
  • Melakukan tindakan berbahaya, seperti penggunaan obat-obatan terlarang dan perilaku berisiko

Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk memiliki pemahaman yang tepat tentang citra tubuh dan cara mengatasi tekanan sosial yang dapat mempengaruhi citra tubuh mereka. Berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi tekanan sosial dan persepsi tubuh yang negatif pada remaja:

1. Dukungan keluarga dan teman

Dukungan keluarga dan teman sangat penting bagi remaja untuk mengatasi tekanan sosial dan persepsi tubuh yang negatif. Orang tua dan teman sebaya dapat memberikan dukungan moral dan motivasi kepada remaja untuk menerima diri mereka apa adanya.

2. Pemahaman yang tepat tentang citra tubuh

Remaja perlu memahami bahwa citra tubuh merupakan konstruksi sosial yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti budaya, media, dan keluarga. Remaja juga perlu memahami bahwa tidak ada satu pun standar kecantikan yang berlaku secara universal.

3. Pembiasaan untuk mencintai diri sendiri

Remaja perlu membiasakan diri untuk mencintai diri sendiri apa adanya. Hal ini dapat dilakukan dengan fokus pada hal-hal positif tentang diri sendiri, seperti bakat, kemampuan, dan kepribadian.

4. Menghindari membandingkan diri dengan orang lain

Remaja perlu menghindari membandingkan diri dengan orang lain. Hal ini dapat dilakukan dengan menyadari bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

5. Menjaga kesehatan fisik dan mental

Remaja perlu menjaga kesehatan fisik dan mentalnya dengan berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan yang sehat, dan tidur yang cukup. Hal ini dapat membantu remaja untuk merasa lebih positif dan percaya diri.

Jika remaja mengalami tekanan sosial dan persepsi tubuh yang negatif yang berat, maka mereka perlu mendapatkan bantuan profesional dari psikolog atau konselor.