Back

Quarter-Life Crisis : “Takut Tambah Dewasa…”

Siapa disini yang pernah merasa tiba-tiba kesepian, galau, ragu, khawatir, tapi tidak tahu apa yang haru dilakukan? Mungkin jawabannya adalah kamu sedang memasuki fase Quarter-Life Crisis (QLC). Di fase ini kamu biasanya akan menghadapi berbagai pertanyaan yang tiba-tiba muncul dalam benak, mulai dari “Aku harus melakukan apa ya?”, “Pilihan aku udah tepat belum ya?”, “Kok temen-temenku udah pada sukses duluan ya…” atau mungkin “Sebenernya, aku hidup untuk apa sih?”. Berbagai pertanyaan mengenai kehidupan tersebut sangat wajar muncul di usia peralihan dari remaja menjadi dewasa. Ekspektasi terhadap diri akan lebih tinggi dan beban tanggung jawab akan terasa lebih berat dari sebelumnya. Hal inilah yang disebut dengan Quarter-Life Crisis (QLC).

Quarter-life Crisis merupakan suatu fase ketidakpastian dan pencarian jati diri yang dialami oleh individu saat mencapai usia 18 hingga 30 tahun. Pada fase ini, kamu akan dihantui oleh perasaan takut dan khawatir terhadap masa depan dalam berbagai aspek seperti karir, relasi, dan juga kehidupan sosial (Aristawati, 2021, Psikologi Unnes). Tak jarang seseorang menjadi lebih pendiam dan menarik diri dari lingkungannya karena tengah menghadapi fase QLC ini. Dilansir dari lama Satu Persen, quarter-life crisis berdampak terhadap 86% kaum millenial yang sering merasa tidak nyaman, kesepian, serta depresi dalam hidupnya. Berbagai emosi negatif tersebut juga termasuk dampak dari QLC. 

Lalu, apa yang menjadi pertanda ketika kamu mengalami Quarter-life crisis? Beberapa hal berikut dapat menjadi indikasi untuk kamu:

  1. Merasa bingung dan cemas tentang masa depan
  2. Terjebak dalam situasi yang tidak disukai
  3. Sulit membuat keputusan
  4. Khawatir akan tertinggal dalam ketidakpastian

Ketika sudah merasakan beberapa hal tersebut, berikut hal yang dapat kamu lakukan untuk menghadapi Fase Quarter-Life Crisis:

  1. Kenali diri sendiri lebih dalam

Fase QLC yang merupakan bagian dari proses pencarian jati diri akan lebih mudah untuk dihadapi ketika kamu sudah mengenali dirimu sendiri. Baik itu hal yang kamu sukai, pekerjaan yang kamu inginkan, tipe teman yang cocok dengan dirimu, dan berbagai hal lainnya. Selain itu, kamu juga bisa lebih mencintai diri sendiri.

  1. Sadari bahwa ini adalah Fase yang Normal

Semua orang akan mengalami fase yang serupa, quarter-life crisis merupakan bagian yang tidak akan terpisahkan dari kehidupan. Oleh karena itu, kamu harus sadar secara penuh bahwa fase ini adalah fase yang normal, kamu tidak sendiri dalam menghadapinya. Ketika kamu sadar bahwa ini merupakan hal yang wajar, kamu tidak akan menyalahkan diri sendiri mengenai apa yang terjadi.

  1. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain dalam konteks yang negatif tentu hanya akan menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan mentalmu. Perlu kamu tahu, bahwa setiap orang memiliki garis start dan perjalanannya masing-masing. Tidak ada ukuran baku dalam menentukan sebuah kesuksesan.

  1. Temukan lingkungan yang membantumu berkembang

Pengaruh orang lain yang berada di lingkungan sekitarmu akan sangat berdampak terhadap proses menghadapi Quarter-life crisis. Lingkungan yang positif akan membantumu berkembang dan terhindar dari berbagai emosi negatif. Terlebih anak usia remaja biasanya merasa lebih dekat dengan teman-teman sebayanya, untuk itulah kamu perlu mencari lingkungan pertemanan yang supportif terhadap perkembangan diri kamu.

  1. Berhenti membuat alasan, mulai rencanakan dan lakukan

Setelah mengenali diri sendiri dan memahami apa yang kamu inginkan, kamu bisa mulai untuk merencanakan masa depan dan melakukan berbagai hal yang dapat membantumu dalam mencapai tujuan tersebut. Berhenti membuat alasan yang dapat menghalangi gerakmu seperti “Saya tidak cukup pintar untuk bidang tersebut”, padahal semua orang bisa belajar.

Nah, itulah tadi beberapa tips dalam menghadapi quarter life crisis. Menjadi dewasa itu keharusan bagi setiap orang karena kamu tidak akan bisa menahan waktu untuk berjalan. Oleh karena itu, hal yang dapat kita lakukan adalah dengan mempersiapkannya dengan sebaik mungkin.